Kamis, 08 Oktober 2015

6 and Eat

2 Oktober 2015

Selamat Hari Batik!

Di hari Jumat & Hari Batik ini, saya dan Farid mencoba salah satu resto yang kami lihat dari instagram. Namanya Six and Eat, lokasinya di Jl.Prambanan No 6, Pacar Keling, Surabaya. Setelah menggunakan GPS, akhirnya sampailah kami disana. Tempatnya tidak sulit untuk ditemukan, berada di daerah perumahan warga yang tidak terlalu ramai. Six and Eat pun berwujud seperti rumah biasa yang disulap menjadi sebuah restoran, jadi suasananya pun suasana rumahan heheh

6 and eat dilengkapi lampu-lampu yang terang, jadi terlihat berbeda dari rumah di samping-sampingnya yang notabene lebih gelap dan sepi. Sebenarnya waktu kami datang ke sana juga suasananya tidak terlalu ramai, hanya sekitar 3 bangku yang terisi. Kami pikir, mungkin karena itu bukan weekend.

Di 6 and eat ini ada halaman luas yang bisa digunakan untuk parkir kendaraan roda dua alias motor. Oh ya, disini tidak ada tukang parkirnya, jadi kalian bisa bebas parkir tanpa bayar hehehe. Untuk kendaraan roda empat mungkin bisa parkir di luar 6 and eat alias di pinggir jalan. Tak perlu khawatir, tidak banyak kendaraan yang melewati jalan itu, jadi lumayan aman dan tidak perlu takut kendaraan lain tidak bisa lewat.

6 and eat ini terbagi menjadi 2 zona, ada yang indoor dan ada yang outdoor. Karena Farid bukan perokok dan saya cari stop kontak buat ngecharge hp, akhirnya kami pilih bagian indoor. Dekorasi 6 and eat ini cukup unik, selain suasana rumahan yang disuguhkan, bangku-bangku yang ada disini pun terbuat dari rotan dan tidak ada sofa, selain itu dekorasinya juga dilengkapi dengan beberapa doodle yang ada di dinding, tulisan 6 and eat yang terbuat dari lampu-lampu, dan beberapa bonsai yang diletakkan di pinggiran jendela dan 1 bonsai pada setiap meja. Dekorasinya unik dan menambah kenyamanan bagi setiap pengunjung.
Suasana ruangan dalam 6 and Eat
Ruangan indoor 6 and Eat

Dekorasi ruangan 6 and Eat



Doodling di dinding 6 and Eat

Stop kontak disini juga banyak, hampir di setiap meja ada stop kontak, jadi tidak perlu bingung kalau hp lowbat, soalnya bisa langsung colok saja haha. Di dalam ruangan indoor ada lagi ruangan yang terpisah dari ruangan utama, seperti kamar, yang berisikan 3 meja dengan masing-masing meja dilengkapi 4 bangku. Di ruangan itu terdapat AC, tapi karena waktu itu sepi jadi AC dalam ruangan itu tidak dinyalakan dan terasa cukup pengap karena jendelanya pun di tutup. Akhirnya, kami duduk di ruangan utama.

Kami memesan french fries animal style, caramel machiato coffee latte dan choco nut cookies. Ini dia wujudnya.

French Fries Animal Style


Caramel Machiato Coffee Latte & Choco Nut Cookies
Saatnya makan! Yum yum yum...

Kentang goreng disini mungkin memang sedikit berbeda dari kentang goreng di tempat lain, kentang goreng disini disajikan dalam mangkuk semi gelas berukuran sedang yang disirami mayonese dan keju. Mungkin terlihat biasa saja kalau hanya disiram oleh mayonese, tapi yang membedakan ialah adanya parutan keju di atas kentang goreng. Rasanya enak sekali ketika mayonese, keju, saus tomat dan saus sambal menyatu dan masuk ke mulut secara bersamaan. Yummy, benar-benar enak.

Untuk minumannya juga terbilang enak, choco nut cookies yang saya pesan rasanya pas, tidak terlalu manis dan rasa coklat serta kacangnya juga tidak dominan alias keduanya bercampur jadi satu dan terasa pas di lidah. Begitu juga dengan caramel machiato coffee latte pesanan Farid, rasanya pas, tidak terlalu manis atau pahit. Pokoknya secara keseluruhan, pesanan kami malam itu rasanya sangat enak. 

Harga yang diberikan juga cukup sesuai dengan rasa dari makanan dan minuman yang ada. Satu porsi french fries animal style di banderol seharga Rp. 20.000, segelas caramel machiato coffee latte dengan harga Rp 15.000 dan choco nut cookies dengan harga Rp 16.000 saja. Cukup murah bukan?

6 and eat juga menyediakan free wifi, entah karena kondisi yang sepi atau memang koneksi wifi yang baik, saya dapat mendownload video dari youtube hanya dengan 2-3 menit saja, cepat bukan? Maka dari itu saya simpulkan bahwa koneksi wifi disana sangat baik. Selain itu, di 6 and eat ini pengunjung dimanjakan dengan musik dari lagu-lagu yang di cover, pokoknya nyaman.

Tapi, 6 and eat juga punya beberapa hal yang menurut saya menjadi kekurangan. Salah satunya adalah waktu operasional yang menurut saya kurang, tempat ini buka dari jam.. sampai jam .. padahal dengan kenyamanan yang diberikan, bisa saja banyak mahasiswa yang datang untuk mengerjakan tugas hingga tengah malam, seperti resto lain yang tutup jam 12 malam dan dipenuhi mahasiswa yang mengerjakan tugas. Selain itu, tidak adanya tisu pada setiap meja juga dapat menjadi nilai minus bagi 6 and eat, tisu itu penting untuk ada di meja sebuah resto karena pasti dibutuhkan dan digunakan. Jadi di 6 and eat ini kita perlu meminta tisu kepada pelayan yang ada, barulah kita akan diberikan sekotak tisu yang dapat kita bawa ke tempat kita duduk. 

Dari sekian kelebihan dan kekurangan 6 and eat, saya dan Farid tetap merasa senang sudah dapat mencoba tempat baru yang cukup memuaskan. Kami berdua masih ingin datang lagi dan mencoba menu lain yang sepertinya tidak kalah enak dengan apa yang kami pesan malam itu.

6 and eat sangat recommended dan bisa dijadikan salah satu tempat yang harus dikunjungi untuk menghabiskan weekend bersama orang-orang spesial. Jadi, jangan lupa masukan 6 and eat ke dalam weekend list kalian ya!


Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar