2 Oktober 2015
Selamat Hari Batik!
Di hari Jumat & Hari Batik
ini, saya dan Farid mencoba salah satu resto yang kami lihat dari instagram.
Namanya Six and Eat, lokasinya di
Jl.Prambanan No 6, Pacar Keling, Surabaya. Setelah menggunakan GPS, akhirnya
sampailah kami disana. Tempatnya tidak sulit untuk ditemukan, berada di daerah
perumahan warga yang tidak terlalu ramai. Six and Eat pun berwujud seperti
rumah biasa yang disulap menjadi sebuah restoran, jadi suasananya pun suasana
rumahan heheh
6 and eat dilengkapi lampu-lampu
yang terang, jadi terlihat berbeda dari rumah di samping-sampingnya yang
notabene lebih gelap dan sepi. Sebenarnya waktu kami datang ke sana juga
suasananya tidak terlalu ramai, hanya sekitar 3 bangku yang terisi. Kami pikir,
mungkin karena itu bukan weekend.
Di 6 and eat ini ada halaman luas
yang bisa digunakan untuk parkir kendaraan roda dua alias motor. Oh ya, disini
tidak ada tukang parkirnya, jadi kalian bisa bebas parkir tanpa bayar hehehe.
Untuk kendaraan roda empat mungkin bisa parkir di luar 6 and eat alias di
pinggir jalan. Tak perlu khawatir, tidak banyak kendaraan yang melewati jalan
itu, jadi lumayan aman dan tidak perlu takut kendaraan lain tidak bisa lewat.
6 and eat ini terbagi menjadi 2
zona, ada yang indoor dan ada yang outdoor. Karena Farid bukan perokok dan saya
cari stop kontak buat ngecharge hp, akhirnya kami pilih bagian indoor. Dekorasi
6 and eat ini cukup unik, selain suasana rumahan yang disuguhkan, bangku-bangku
yang ada disini pun terbuat dari rotan dan tidak ada sofa, selain itu
dekorasinya juga dilengkapi dengan beberapa doodle yang ada di dinding, tulisan
6 and eat yang terbuat dari lampu-lampu, dan beberapa bonsai yang diletakkan di
pinggiran jendela dan 1 bonsai pada setiap meja. Dekorasinya unik dan menambah
kenyamanan bagi setiap pengunjung.
Suasana ruangan dalam 6 and Eat |
Ruangan indoor 6 and Eat |
Dekorasi ruangan 6 and Eat |
Doodling di dinding 6 and Eat |
Stop kontak disini juga banyak,
hampir di setiap meja ada stop kontak, jadi tidak perlu bingung kalau hp
lowbat, soalnya bisa langsung colok saja haha. Di dalam ruangan indoor ada lagi
ruangan yang terpisah dari ruangan utama, seperti kamar, yang berisikan 3 meja
dengan masing-masing meja dilengkapi 4 bangku. Di ruangan itu terdapat AC, tapi
karena waktu itu sepi jadi AC dalam ruangan itu tidak dinyalakan dan terasa
cukup pengap karena jendelanya pun di
tutup. Akhirnya, kami duduk di ruangan utama.
Kami memesan french
fries animal style, caramel machiato coffee latte dan choco nut cookies. Ini dia wujudnya.
French Fries Animal Style |
Caramel Machiato Coffee Latte & Choco Nut Cookies |
Saatnya makan! Yum yum yum...
Kentang goreng disini mungkin
memang sedikit berbeda dari kentang goreng di tempat lain, kentang goreng
disini disajikan dalam mangkuk semi gelas berukuran sedang yang disirami
mayonese dan keju. Mungkin terlihat biasa saja kalau hanya disiram oleh mayonese,
tapi yang membedakan ialah adanya parutan keju di atas kentang goreng. Rasanya
enak sekali ketika mayonese, keju, saus tomat dan saus sambal menyatu dan masuk
ke mulut secara bersamaan. Yummy, benar-benar enak.
Untuk minumannya juga terbilang
enak, choco nut cookies yang saya pesan rasanya pas, tidak terlalu manis dan
rasa coklat serta kacangnya juga tidak dominan alias keduanya bercampur jadi
satu dan terasa pas di lidah. Begitu juga dengan caramel machiato coffee latte
pesanan Farid, rasanya pas, tidak terlalu manis atau pahit. Pokoknya secara
keseluruhan, pesanan kami malam itu rasanya sangat enak.
Harga yang diberikan juga cukup
sesuai dengan rasa dari makanan dan minuman yang ada. Satu porsi french fries animal style di banderol seharga Rp. 20.000, segelas caramel machiato coffee latte dengan harga Rp 15.000 dan choco nut cookies dengan harga Rp 16.000 saja. Cukup murah bukan?
6 and eat juga menyediakan free
wifi, entah karena kondisi yang sepi atau memang koneksi wifi yang baik, saya
dapat mendownload video dari youtube hanya dengan 2-3 menit saja, cepat bukan?
Maka dari itu saya simpulkan bahwa koneksi wifi disana sangat baik. Selain itu,
di 6 and eat ini pengunjung dimanjakan dengan musik dari lagu-lagu yang di
cover, pokoknya nyaman.
Tapi, 6 and eat juga punya
beberapa hal yang menurut saya menjadi kekurangan. Salah satunya adalah waktu
operasional yang menurut saya kurang, tempat ini buka dari jam.. sampai jam ..
padahal dengan kenyamanan yang diberikan, bisa saja banyak mahasiswa yang
datang untuk mengerjakan tugas hingga tengah malam, seperti resto lain yang
tutup jam 12 malam dan dipenuhi mahasiswa yang mengerjakan tugas. Selain itu,
tidak adanya tisu pada setiap meja juga dapat menjadi nilai minus bagi 6 and
eat, tisu itu penting untuk ada di meja sebuah resto karena pasti dibutuhkan
dan digunakan. Jadi di 6 and eat ini kita perlu meminta tisu kepada pelayan
yang ada, barulah kita akan diberikan sekotak tisu yang dapat kita bawa ke
tempat kita duduk.
Dari sekian kelebihan dan kekurangan
6 and eat, saya dan Farid tetap merasa senang sudah dapat mencoba tempat baru
yang cukup memuaskan. Kami berdua masih ingin datang lagi dan mencoba menu lain
yang sepertinya tidak kalah enak dengan apa yang kami pesan malam itu.
6 and eat sangat recommended dan
bisa dijadikan salah satu tempat yang harus dikunjungi untuk menghabiskan
weekend bersama orang-orang spesial. Jadi, jangan lupa masukan 6 and eat ke
dalam weekend list kalian ya!
Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar